Kamis 16 Apr 2015 00:01 WIB

Inflasi Rendah Ciptakan Banyak Lapangan Kerja

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Inflasi (ilustrasi)
Inflasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tingkat pengangguran di Amerika Serikat semakin rendah, sehingga pembuat kebijakan memprediksikan pemulihan dari resesi sudah dekat.

Ekonom Universitas Johns Hopkins, Laurence Ball mengatakan the Federal Reserve bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja dengan menjaga suku bunga mendekati nol persen, dan menekan inflasi sekecil mungkin.

Ahli ekonomi memproyeksikan bahwa diakhir 2015, AS bisa menekan pengangguran hinga 5,2-5,5 persen. Jika ini terealisasi, kata Ball, the Fed kemungkinan akan mulai menaikkan suku bunganya kembali. Namun, kenaikan suku bunga ini dinilai akan kembali menambah angka pengangguran.

"Tingkat penangguran 5,2 persen dengan inflasi sebesar dua persen adalah porsi yang aman dan konvensional," kata Ball, dilansir dari Science Daily, Rabu (15/4).

Ball menilai saat ini AS hanya mengalami rendahnya tingkat pengangguran, namun dalam jangka pendek. Jika pemerintah tak menerapkan kebijakan cukup ekspansif, maka pengangguran jangka panjang akan kembali terjadi.

The Fed tak ingin inflasi naik menjadi 2,5-3 persen. Ball menilai inflasi hingga empat persen secara signifikan akan membahayakan perekonoman AS.

"The Fed sebaiknya nanti tidak menaikkan suku bunga," ujar Ball.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement