REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan segera menyelenggarakan rapat bersama guna membahas evaluasi Ujian Nasional (UN). Namun, Komisi X merasa perlu mendapatkan data menyeluruh soal laporan penyelenggaraan.
Seperti diketahui, tim spesifik Komisi X telah mengadakan kunjungan kerja guna mengetahui kondisi nyata pelaksanaan UN di daerah. Kunjungan pertama dengan daerah tujuan Bali telah berlangsung 8-10 April lalu. Sementara, tim kedua bertugas di Sumatera Barat dan Maluku pada 13-15 April.
"Teman-teman hari ini baru pulang. Sesegera mungkin akan kami evaluasi," ungkap Nico Siahaan, anggota Komisi X DPR, kepada Republika, Rabu (15/4).
Komisi yang membidangi isu pendidikan, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda, olahraga, dan perpustakaan itu akan mengevaluasi UN ditinjau dari banyak aspek. Selain hal teknis, dampak UN secara psikologis juga menjadi bahan evaluasi.
"Bukan hanya kebocoran soal, juga reaksi para siswa terhadap UN tahun ini. Bagaimana reaksi real terhadap UN berbasis komputer," katanya.
Karenanya, meski UN berbasis kertas (UN-PBT) berakhir hari ini, Nico mengatakan Komisi X masih butuh waktu untuk merumuskan hal-hal yang perlu dievaluasi. "Besok kami ada jadwal rapat dgn Menristek Dikti, sambil membahas apa hasil kunker," ia menjelaskan.