Kamis 16 Apr 2015 14:32 WIB

Menteri ESDM Sambangi Kantor Republika

Rep: Sonia Fitri/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said berkunjung ke kantor Republika di Jalan Raya Warung Buncit Nomor 37, Jakarta Selatan, Kamis (16/4). Dia datang untuk berdiskusi soal strategi membawa negara menuju kedaulatan energi.

Tak banyak membawa rombongan, ia hanya didampingi Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana dan beberapa pejabat humas.

Mengawali perbincangan, ia bercerita tentang bagaimana ia dipilih menjadi menteri Presiden Joko Widodo. "Saya belum pernah bertemu beliau, tapi saya senang dia memilih menteri bukan dari kepintaran saja, tapi dark integritas," katanya kepada jajaran redaksi. Orang pintar di bidang energi, kata dia, banyak. Tapi orang yang memiliki integritas sangat terbatas.

Selanjutnya, mantan dirut PT Pindad tersebut menyinggung soal permasalahan krusial di negara kita soal energi. Bukan sekadar kenaikan dan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Lebih dari itu, urusan ESDM harus mengarah pada pemanfaatan teknologi terbarukan, agar Indonesia mandiri di bidang energi.

Sudirman juga menyinggung soal lambatnya pengembangan dan pemanfaatan gas nasional yang harus segera dibenahi, salah satunya dimulai dengan menata sumber daya manusia yang profesional. Nukir pun disinggung olehnya sebagai jenis energi yang ke depan berpotensi untuk dikembangkan, di samping juga mengembangkan energi terbarukan yang lain.

Menyoal budaya kerja profesional dalam rangka pembenahan kementerian, ia membandingkan dengan Kementerian PU-Pera dan Kementerian Keuangan. Di mana di dalamnya ada teknokrat hebat san profesional meskipun ia tidak menyebut tidak ada penyimpangan di dalamnya.

"Di mana-mana pasti ada penyimpangan, maka di sanalah fungsi pengawasan bekerja, saya ingin mengembalikan marwah profesionalisme di sini," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement