Jumat 17 Apr 2015 19:23 WIB

Pendapatan Daerah Banten tahun 2014 naik 103,32 persen

Rep: c81/ Red: Satya Festiani
Plt Gubernur Banten Rano Karno.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Plt Gubernur Banten Rano Karno.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pendapatan Daerah Provinsi Banten tahun 2014 naik 103,32 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp  6,840 Triliun. Pada tahun 2014 pendapatan Banten terealisasi sebesar Rp 7,068 Triliun atau lebih Rp 1,6 triliun.  

“Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Banten tahun anggaran 2014, target pendapatan daerah sebesar Rp 6,840 triliun. Alhamdulillah dapat terealisasi sebesar Rp 7,068 triliun atau terlampai target tersebut sekitar 103,32 persen,” Kata Plt Gubernur Banten Rano Karno pada Rapat Paripurna tentang Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur Banten Akhir Tahun Anggaran 2014, di DPRD Banten, Jumat (17/4).

Dilain pihak, lanjut Rano, Rencana Belanja Daerah sebesar Rp 7,872 triliun dapat direalisasikan sebesar Rp 6,192 triliun atau mencapai 78,65 persen dengan jumlah sisa lebih penggunaan anggaran (SILPA) sebesar Rp 1,680 triliun.

Meski Pendapatan Daerah tahun 2014 melebihi target pencapaian, Rano, selaku Kepala Pemerintahan Provinsi Banten juga mengakui masih adanya beberapa permasalahan diluar kemampuan SKPD pelaksana. Sehingga berpengaruh pada angka pencapaian program.

Diantara permasalahan yang dimaksud yaitu Kendala pengadaan Lahan, Permasalahan proses pengadaan barang dan jasa, serta permasalahan pada tahapan persiapan pelaksanaan yang belum rampung.

Guna mengatasi permasalahan tersebut, pada tahun 2015 ini Pemerintah Provinsi Banten akan melakukan optimalisasi kinerja unit layanan pengadaan (ULP) barang/ jasa dan percepatan jadwal pelelangan. “Hal ini dinilai perlu dilakukan, untuk mengatasi kendala atau permasalahan dalam proses pengadaan barang/ jasa.” Ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement