REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tunggu kondisi aman, mahasiswa Sumatra Barat (Sumbar) yang menuntut ilmu di Yaman akan berbagi ilmu dengan masyarakat sekitar.
"(Mengisi waktu luang di) pondok tahfiz atau pondok bahasa Arab atau memberikan sedikit ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat," kata salah satu mahasiswa Al Baihani asal Kota Padang, Asyam Hafizh di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sabtu (18/4) malam.
Dikatakannya, akibat konflik di Yaman, saat ini universitas meliburkan mahasiswa Indonesia dan sejumlah negara lainnya. Namun, setelah kondisi aman, lanjut dia, para mahasiswa akan dihadapkan dengan ujian semester. Pihak universitas juga telah meminta para mahasiswa untuk kembali pascakondisi Yaman aman.
"Setelah situasi aman, (saya) akan kembali ke Yaman lanjutkan perkuliahan," ujar Hafizh.
Sementara itu, ayahanda Hafizh, Edi Asman Karim mengaku bersyukur bisa melihat putranya pulang selamat. Namun, ia tetap mendukung keinginan Hafizh kembali ke Yaman menuntaskan pendidikannya.
"Insya Allah kalau takdir anak kami memang harus menamatkan kuliah di Yaman, kami mendukung," jelas Edi. Ia berharap, pemerintah dapat membarikan bantuan transportasi dan akomodasi para mahasiswa asal Sumbar yang akan kembali ke Yaman.