REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok Syiah Yaman Houthi mengecam operasi militer pimpinan Arab Saudi.
Houthi bersumpah akan melakukan tindakan yang lebih keras menghadapi pasukan koalisi dan petempur suku Sunni. Pemimpin kelompok tersebut Abdul Malik Al-Houthi mengecam Arab Saudi karena mencampuri urusan dalam negeri Yaman.
"Kami dapat memutuskan politik kami, membentuk pemerintah kami," ujar Al-Houthi, Ahad (19/4).
Itu adalah pidato pertama yang ditayangkan televisi sejak 26 Maret, ketika Arab Saudi memulai serangan udara di Yaman. Ia tidak mengungkapkan di mana ia berbicara.
Namun, beberapa sumber militer mengatakan pemimpin Houthi tersebut bersembunyi di wilayah pegunungan di Provinsi Saada di Yaman Utara, yang berbatasan dengan tetangganya yang kaya akan minyak.
"Kami menguasai lembaga pemerintah untuk melindunginya dari Alqaidah. Mereka meminta kami mundur dari kementerian dan dari provinsi di selatan untuk mengizinkan Alqaidah menguasainya. Dan itu takkan terjadi," kata Al-Houthi.