REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Banyaknya perempuan yang berprestasi di lingkungan Kabupaten Bogor membuat beberapa pihak melirik kabupaten itu untuk dijadikan percontohan pemberdayaan perempuan.
Perempuan yang berprestasi berhak mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Bukan karena mereka wanita, namun karena mereka berprestasi dan berhak untuk menduduki jabatan tersebut.
"Saya cukup berbangga hati dengan Bupatinya perempuan, kedudukan strategis diduduki oleh perempuan, direktur rumah sakit, dinas kesehatan, dinas berhubungan, dan dinas pertanian," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Munawaroh, kepada awak media, Senin (19/4).
Menurut dia, prestasi bisa diraih oleh siapapun, baik laki-laki ataupun perempuan. Remaja-remaja putri diharapkan bisa mencontoh banyaknya prestasi yang berhasil diraih perempuan di Kabupaten Bogor. Perempuan, kata dia, harus belajar dengan giat supaya bisa meraih cita-citanya.
Namun, sangat disayangkan jika banyak perempuan malam di Kabupaten Bogor. Tapi dia mengutarakan tidak semua pekerja malam tersebut adalah wanita asal Bogor. Untuk membantu mereka, butuh upaya dari berbagai pihak. Antaranya, alim ulama, tokoh masyarakat, dan orangtua untuk menjaga anak gadisnya.
Ade juga mengatakan, penting untuk pemerintah berperan serta menggiatkan larangan perempuan ke tempat-tempat maksiat. Aturan malam ini harus ditertibkan kembali karena program nongol babat (nobat) masih ada dan efektif untuk mengurangi tingkat prostitusi.
"Karena, penyebab maksiat terkadang hanya dari sebatang rokok, nongkrong-nongkrong, akhirnya meluas yang aneh-aneh," tandasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika