Senin 20 Apr 2015 21:03 WIB

Tokoh KAA Tahun 1955 'Hadir' di Bandara Soekarno-Hatta

Rep: c18/ Red: Hazliansyah
  Bendera-bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) sudah terpasang di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (20/4).  (Republika/Edi Yusuf)
Bendera-bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) sudah terpasang di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (20/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) diramaikan dengan kehadiran tokoh-tokoh penggagas kenferensi tersebut. Tokoh KAA pada 1955 silam itu hadir di terminal kedatangan 2D dan 2E Bandara Internasional Soekarno Hatta. 

"Pengunjung bisa menemui tokoh-tokoh pejuang ini selama KAA ke-60 berlangsung," terang Senior General Manager (SGM) Bandara Internasional Soekarno Hatta Zulfahmi, Senin (20/4) di Tangerang.

Tokoh-tokoh yang dimaksud diwujudkan oleh anggota Komunitas Historia Indonesia (KHI) dengan tema Happening Art. Tokoh yang diperankan antara lain Presiden RI pertama Soekarno, Mohammad Hatta, Ali Dastroamidjojo, Panfit Jawahrlal Nehru, U Nu, Chou En Lai, Presiden Mesir Gamal Abdul Naser dan Raja Fasial.

Zulfahmi mengatakan, tokoh-tokoh tersebut dihadirkan untuk menyambut kedatangan para delegasi KAA ke 60. Serta memperkenalkan dan mengingatkan kembali peran mereka kepada pengguna jasa bandara baik dari dalam maupun luar negeri.

Pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI) Asep Kambali mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara KHI dan PT Angkasa Pura II serta Masima Marketing Solution dalam rangka mengingatkan kembali sejarah penting KAA 60 tahun yang lalu.

Asep mengatakan kegiatan ini juga dilakukan untuk menambah ketertarikan masyarakat terhadap sejarah Indonesia. Asep menilai kegiatan yang dilakukannya itu lebih efektif dibanding harus belajar dari foto atau patung.

"Itu kelihatan dari animo masyarakat yang tertarik berfoto dan penasaran dengan mereka," jelasnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement