REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager (GM) Pusamania Borneo FC (PBFC) Aidil Fitri mengeluhkan sengkarut antara Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan PSSI. Menurutnya, pembekuan PSSI oleh Kemenpora secara langsung juga berdampak pada klub.
Aidil khawatir mengganggu pelaksanaan kompetisi terutama jika dikaitkan dengan izin untuk menyelenggarakan pertandingan. Aidil memahami niat baik Kemenpora, tapi keputusan yang diambil adalah keliru.
Seharusnya, jika memang Pemerintah menganggap ada kesalahan di tubuh PSSI. Harusnya mereka hanya menindak oknum-oknum yang berbuat di dalamnya, bukan lantas membekukan organisasinya.
"Otomatis berdampak kalau dibekukan itu yang saya takutkan misalnya pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League (ISL) kini berganti nama QNB League, dengan adanya intervensi dari Pemerintah kalau polisi tak memberi izin mau jadi apa sepak bola ini," kata Aidil seperti dilansir laman resmi klub, Selasa (21/4).
Tidak hanya itu, Aidil juga mengklaim klub berjuluk Pesut Etam tersebut mengalami kerugian miliaran rupiah, akibat penundaan kompetisi.ketua KONI Samarinda itu berharap kisruh Kemenpora dan PSSI cepat terselesaikan tidak berlarut-larut.