Selasa 21 Apr 2015 18:12 WIB

Canberra Berduka Atas Kematian Harimau Sumatra Bernama 'Berani'

Red:
Harimau Sumatra
Harimau Sumatra

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kebun Binatang dan Akuarium Nasional Australia di Canberra kehilangan Berani, harimau Sumatra yang selama ini hidup di sana. Diperkirakan Berani mengalami gagal ginjal.

Berani lahir di Kebun Binatang Perth pada tahun 2000 dan telah tinggal di Canberra selama 13 tahun. Menurut catatan, usia harimau Sumatra di alam liar rata-rata 15 hingga 20 tahun.

Senin (20/04) pagi, Kebun Binatang dan Akuarium Nasional Australia mengumumkan di akun Facebook mereka bahwa Berani telah mati.

"Kematian Berani tidak disangka dan tragis... benar-benar sangat menyedihkan dan menjadi masa-masa yang berduka dan sulit bagi kami, semua staff dan relawan kebun binatang..." tulis pihak kebun binatang.

Harimau Sumatera bernama Berani. Foto: Facebook, National Zoo and Aquarium, Canberra.

Harimau Sumatera bernama Berani. Foto: Facebook, National Zoo and Aquarium, Canberra.

Direktur Kebun Binatang dan Akuarium Nasional Australia, Trent Russell mengatakan kebun binatang masih menunggu hasil pemeriksaan penyebab kematian Berani. Tetapi ia menduga kemungkinan besar adalah karena gagal ginjal yang dideritanya.

Menurutnya penyakit ini jarang ditemui di kalangan harimau seusianya.

Lebih dari 100 orang warga menyampaikan pesan berduka atas kematian Berani.

"Penjaga kebun binatang akan patah hati, selamat tinggal Berani..." ujar Angela Freeman, salah satu warga.

"Turut berduka bagi kebun binatang, Berani adalah kucing besar yang cantik dan kita akan kehilangannya," tulis Michelle Silcock.

Kebun Binatang Canberra menyebut Berani sebagai "anggota kebun binatang yang dicintai semua" dan mendorong warga untuk mengunggah foto-foto dan kenangan mereka bersama Berani di halaman Facebook milik kebun binatang.

Russell juga mengatakan kalau Berani adalah salah satu binatang yang menjadi favorit pengunjung, terutama bagi para pekerja kebun binatang.

"Sangat menyedihkan. Ia sakit hanya beberapa minggu, ini terlalu cepat terjadi," ujarnya.

Dukungan dan ucapan belasungkawa yang ditujukan bagi kebun binatang, menurut Russell, cukup membantu di masa-masa berduka.

Selamat jalan, Berani!

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement