REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemimpin sekaligus otak kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar Al-Baghdadi dilaporkan terluka parah selama serangan udara di Irak barat. Sumber di Irak melaporkan, Al-Baghdadi menderita luka yang mengancam nyawanya pada serangan koalisi AS pada Maret.
Dilansir Guardian, Selasa (21/4), Al-Baghdadi terluka usai konvoi tiga mobil ISIS menjadi sasaran tembak. Al Baghdadi dilaporkan saat itu tengah bepergian dari desa Umm al-Rous. "Ya, ia (Al-Baghdadi) terluka di al-Baaj dekat desa Umm al-Rous pada 18 Maret bersama pengikutnya," kata Hisham al-Hashimi, seorang pejabat Irak, Selasa (21/4).
Usai serangan yang membuatnya terluka parah itu, diketahui Al-Baghdadi tidak lagi mengendalikan operasi ISIS. ISIS bahkan disebut-sebut berada di ambang kematian. Sebuah laporan intelijen menyebut para militan mendesak sebuah pertemuan untuk mencari pemimpin baru. Al-Baghdadi sendiri diketahui tengah melalui proses pemulihan yang terhitung lambat.
Al-Baghdadi diyakini telah menghabiskan sebagian besar waktunya di al-Baaj, yaitu sekitar 200 km sebelah barat dari ISIS kubu Mosul. "Dia memilih daerah ini karena dia tahu di sanalah tempat yang cukup aman," kata sumber yang dekat dengan al-Baghdadi.
Adapun rencana pengganti Al Baghdadi, ISIS kemungkinan akan mengangkat seseorang yang dipastikan memiliki kepemimpinan yang sangat terstruktur dan cepat.
"ISIS telah siap untuk kemungkinan suksesor Baghdadi," kata Lauren Squires dari Institut untuk Studi Perang.