Rabu 22 Apr 2015 06:20 WIB

Jokowi Diharapkan Manfaatkan KAA untuk Dorong Perdamaian di Timteng

Rep: C82/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan berharap Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) yang saat ini sedang berjalan betul-betul akan menghasilkan sesuatu dan tidak sekadar seremonial, apalagi nostalgia belaka.

Ia pun mengaku telah meminta Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla untuk membawa isu konflik di Timur Tengah dalam forum agar dapat menghasilkan sebuah solusi perdamaian.

"Saya sampaikan kepada presiden dan wapres agar sungguh-sungguh agar ada hasilnya. Khususnya konflik Timur Tengah agar bisa maju ke meja perundingan. Untuk menghentikan konflik yang mengganggu rasa kemanusiaan," jelasnya.

Zulkfili mengatakan, Wapres Jusuf Kalla memiliki pengalaman yang sudah tidak diragukan lagi dalam melakukan mediasi konflik. Kecakapan tersebut, lanjutnya, terbukti dari upaya yang dilakukan JK dalam mengatasi gerakan radikal di tanah air beberapa waktu silam.

Selain konflik Timur Tengah, Zulkifli juga meminta Presiden Jokowi untuk membawa dua isu penting lainnya.

"Kami harap peringatan ini menghasilakan sesuatu, termasuk mengembangkan ekonomi Asia-Afrika dan juga kemerdekaan bagi Palestina. Negara-nega di KAA setuju bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang belum merdeka," katanya.

KAA ke-60 dilaksanakan mulai 19 hingga 23 April 2015 di Jakarta dan 24 April 2015 di Bandung. Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam KAA di Jakarta, diantaranya pertemuan pejabat senior (Senior Official Meeting) kawasan Asia-Afrika dan Pertemuan Puncak Bisnis Kawasan Asia-Afrika (Asia-Africa Business Summit).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement