REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya pada acara pertemuan tingkat kepala negara-pemimpin Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) mengajak pemimpin negara-negara Asia dan Afrika untuk bersama-sama melawan tindak terorisme, ekstrimisme, dan kekerasan.
"Mari kita bersama mencegah kekerasan, agresi, terorisme, dan ekstrimisme menyebar dengan mudah ke seluruh dunia dan menumpahkan darah orang-orang tidak berdosa," kata Presiden Rouhani di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (22/4).
Rouhani mengatakan, terorisme dan ekstrimisme sekarang ini menyebar luas ke banyak negara di Asia dan Afrika. "Para teroris dan ekstrimis, khususnya di Irak dan Suriah dan beberapa negara Afrika, melakukan metode paling barbar dalam membunuh orang-orang tidak bersalah untuk kepentingan politik mereka sendiri dan untuk menghancurkan infrastruktur dari negara-negara tersebut," ujar dia.
Presiden menyampaikan bahwa para ekstrimis dan teroris mendapatkan dukungan logistik, finansial, intelijen dari beberapa "pemain" internasional dan regional yang ingin mencapai tujuan yang tidak sah.
"Sementara para 'sponsor' mereka (teroris) mengabaikan fakta bahwa ketidakstabilan yang terus-menerus dapat di negara-negara yang dilanda krisis akan membawa ketidakamanan ke seluruh dunia, termasuk negara-negara mereka sendiri," kata dia.
Oleh karena itu, Presiden Rouhani mengajak para pemimpin Asia-Afrika untuk menghidupkan kembali semangat Dasasila Bandung, yang dianggap dapat mencegah dan mengatasi berbagai konflik yang dihadapi negara-negara Asia dan Afrika sekarang ini.
"Walaupun pada era sekarang dunia mengalami perubahan yang sangat besar, prinsip dan nilai Dasasila Bandung harus tetap ada dalam agenda diplomasi global," ucap dia.