REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP--Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebaiknya tidak langsung memberikan sanksi atau melakukan pembekuan terhadap PSSI, kata Ketua Umum PSCS Cilacap Farid Ma'ruf. Ia menilai masih ada KONI dan KOI sebagai induk organisasi olahraga.
"Mestinya Kemenpora koordinasi dengan KONI dan KOI, tidak langsung memberikan peringatan, memberikan sanksi, pembekuan kepada PSSI karena di samping ada KONI dan KOI, juga ada AFC dan FIFA," kata Farid di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (22/4).
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa apapun bentuknya surat dari Kemepora, PSSI juga harus introspeksi dan memperbaiki diri. Salah satunya terkait masalah perangkat pertandingan yang selalu dikeluhkan oleh tim sepak bola.
Dalam hal ini, kata dia, PSSI harus memperbaiki wasit, pengawas pertandingan, dan pengawas wasit. Sehingga kompetisi yang ada di Indonesia betul-betul objektif dan tidak terjadi sepak bola gajah.
"Divisi Utama, ISL, maupun Liga Nusantara semuanya anak buahnya PSSI, harus diperlakukan sama, jangan melihat itu siapa, di belakangnya siapa, harus betul-betul objektif. Dengan demikian nantinya yang, yang juara itu adalah juara sejati, promosi sejati, tidak menjadikan banyak kecurigaan," katanya.
Lebih lanjut, Farid mengatakan bahwa pembekuan PSSI oleh Kemenpora tidak mengganggu persiapan PSCS Cilacap untuk mengarungi Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama 2015. Menurut dia, tim PSCS Cilacap tetap menjalani latihan seperti biasa meskipun terjadi pembekuan PSSI.