Kamis 23 Apr 2015 15:15 WIB

Pasek: Ada Monopoli di Kongres Demokrat

Rep: c23/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Gede Pasek Suardika.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Gede Pasek Suardika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengaku sudah siap menjadi calon ketua umum (ketum) pada Kongres Partai Demokrat pada Mei mendatang. Tapi Pasek merasa adanya monopoli yang dilakukan kandidat lain yang juga mencalonkan diri menjadi ketum.

"Kongres sepertinya terlalu dimonopoli oleh salah satu kandidat. Monopoli ini terlihat, misalnya, dalam struktur kepanitiaan pada kongres nanti," ungkap Pasek pada Republika, Kamis (23/4).

Pasek juga mengetahui adanya gerakan yang memaksa anggota partai memilih salah satu kandidat. Hal ini, lanjutnya, bisa melahirkan ketidakberimbangan kompetisi untuk merengkuh posisi ketum Partai Demokrat.

Selain itu, Pasek juga menyinggung diubahnya status ratusan anggota Dewan Pimpinan Cabang (DPC) partainya menjadi Plt (Pelaksana tugas). Dengan Plt tersebut, tambahnya, banyak musyawarah daerah (Musda) dan musyawarah jabatan (musjab) urung dilaksanakan.

"Hal ini tentu meniadakan legitimasi dan demokrasi," ujar Pasek. Ia menjelaskan ketiadaan legitimasi dan demokrasi karena anggota atau petugas partai yang menjadi Plt tidak bisa memberikan suara saat kongres nanti. "Suara mereka tidak diakui," katanya.

Usai pemecatan tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan diubahnya status ratusan anggotanya mejadi Plt (Pelaksana tugas) jelang kongres, Partai Demokrat mulai berpolemik. Keputusan itu membuat ratusan anggota terancam tidak bisa memberikan suara dalam kongres Mei mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement