REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK-- Kepolisian Daerah Jawa Timur melarang sejumlah pertandingan sepak bola yang digelar di daerah ini termasuk laga Persegres Gresik United melawan PSM Makasar pada Minggu (26/4) di Stadion Petrokimia, Kabupaten Gresik.
"Kami baru saja mendapatkan informasi dari Polda Jatim, mereka tidak memberikan izin laga Persegres melawan PSM pada Minggu besok. Ini berarti semua laga Liga Indonesia yang digelar di Jatim juga dilarang," kata Sekretaris Persegres GU Hendri Febry di Gresik, Kamis (24/4).
Hendri mengatakan Polda Jatim juga mengkonfirmasikan beberapa klub yang akan menggelar pertandingan pada Sabtu (25/4) dan informasi itu merupakan perintah langsung Mabes Polri melalui TR (telegram rahasia).
"Info yang saya dapat, kabar dari Polda Jatim terkait larangan pertandingan itu merupakan TR dari Mabes Polri, dan info yang sama juga didapat beberapa klub," ucapnya.
Sementara Humas Persela Lamongan Arief Bachtiar juga mengatakan hal yang sama, yakni pertandingan Persela Lamongan melawan Semen Padang yang akan digelar di Stadion Surajaya dibatalkan, karena tidak mendapat persetujuan dari Polda Jatim.
"Sama mas, kita juga mendapat konfirmasi dari Polda Jatim terkait larangan pertandingan Persela melawan Semen Padang pada Sabtu besok di Stadion Surajaya," ucapnya.
Sebelumnya pada 20 April 2015, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengeluarkan surat permohonan Nomor 01386/MENPORA/IV/2015 yang meminta Polri tidak mengeluarkan izin keramaian pada penyelenggara pertandingan Liga Indonesia.
Namun beberapa klub belum mendapat tembusan surat tersebut sehingga tetap menyiapkan komponen pertandingan karena mengacu pada surat awal Menpora Nomor 01307 Tahun 2015 tentang Sanksi Administrasi dan Pembekuan PSSI.
Dalam surat itu, pada keputusan poin keempat huruf C disebutkan pembekuan PSSI tidak berdampak pada kompetisi, sehingga seluruh pertandingan Liga Indonesia 2015, Divisi Utama, Divisi I, II, III tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan supervisi KONI dan KOI bersama Asprov PSSI dan klub setempat.