REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Setelah ditutup sementara lantaran mendapatkan ancaman bom pada Jumat (24/4) pagi waktu setempat, Patung Liberty akan dibuka kembali untuk umum pada Sabtu (25/4) waktu setempat.
Sebelumnya, patung kebanggaan masyarakat Amerika Serikat itu sempat mendapatkan teror ancaman bom lewat sambungan telepon. Telepon ancaman bom ini diterima lewat saluran darurat 911. Laporan ancaman bom ini langsung diteruskan kepada petugas keamanan Taman Nasional Patung Liberty dan kemudian langsung mengevakuasi para pengunjung dari sekitar kawasan Taman Nasional dan Pulau Liberty.
Berdasarkan keterangan salah satu petugas kapal penyeberangan ke Pulau Liberty, Mike Burke, setidaknya ada 2700 pengunjung yang berhasil dievakuasi. ''Prioritas utama kami adalah keselamatan dan keamanan semua penumpang,'' ujar Burke seperti dikutip CNN.
Setelah berhasil mengevakuasi seluruh pengunjung, petugas keamanan dan para petugas taman nasional melakukan penyisiran di seluruh kawasan taman nasional yang sempat ditutup pada November 2012 itu. Aparat keamanan pun sempat menemukan bungkusan mencurigakan dalam salah satu lemari loker milik pengunjung dengan berdasarkan hasil penciuman anjing penjaga.
Aparat keamanan setempat akhirnya menghubungi Kepolisian New York untuk meminta bantuan tim penjinak bom. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap bungkusan tersebut, tim penjinak bom tidak berhasil menemukan apapun.
''Berdasarkan hasil pemeriksaan mereka, akhirnya tidak ditemukan barang-barang atau alat-alat yang mengandung bahan peledak,'' kata Juru Bicara Taman Nasional Patung Liberty, Mindi Rambo.Berdasar lansiran CNN, Taman Nasional Patung Liberty akan kembali dibuka untuk umum pada Sabtu (25/4) waktu setempat.
Sebagai salah satu simbol paling populer di Amerika Serikat, Patung Liberty memang menjadi salah satu primadona tempat wisata di Amerika Serikat. Setidaknya sekitar 3,5 juta orang mengunjungi patung yang diberikan Pemerintah Prancis pada Pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1886 itu.