Sabtu 25 Apr 2015 17:06 WIB
Kisruh PSSI

Soal Pemanggilan 16 Klub ISL, Ini Alasan Kemenpora

Rep: Ali Mansur/ Red: M Akbar
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot Dewa Broto.
Foto: Antara
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot Dewa Broto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengundang 16 klub peserta Indonesia Super League (ISL) dan PT Liga Indonesia, pada Senin (27/4) mendatang. Pemanggilan 16 klub tersebut untuk mengetahui kondisi terkini klub sekaligus memastikan bergulirnya kompetisi yang sempat terhenti akibat PSSI tidak bisa menyelesaikan sejumlah masalah klub. 

Hal itu disampaikan langsung oleh Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.

"Tentu kami harapkan semua klub yang kami undang bisa datang. Kami ingin meminta mengetahui permasalahan dan kondisi terkini 16 peserta ISL, terutama pasca pembekuan PSSI. Selain itu kami bersama, klub dan juga PT Liga Indonesia akan berunding untuk menentukan kapan kompetisi bisa kembali bergulir. Sebab meski PSSI dibekukan kompetisi tetap harus berjalan seperti pada SK Pembekuan," jelas Gatot di Jakarta, Sabtu (25/4).

Seperti diketahui, Kemenpora melalui surat dengan nomor 01509/D.V-1/IV/2015 dan ditandatangani oleh Gatot, meminta semua klub yang diundang untuk hadir pada pertemuan di Ruang Lantai 3 Gedung Kemenpora, Senin (27/4).

Gatot menilai pertemuan dengan 16 klub ISL sangat diperlukan. Sebab pihaknya menyadari denga berhentinya kompetisi, klub dan pemain adalah pihak yang paling dirugikan. Apalagi sejauh ini, Kemenpora belum pernah sama sekali berkomunikasi dengan klub.

"Jika nanti yang hadir hanya satu atau klub yang hadir dalam pertemuan itu. Ini artinya ada something wrong di klub, dan ini harus kami telusuri penyebabnya. Tapi kami optimis mereka hadir, lantaran pada dasarnya klub juga menginginkan perbaikan kualitas sepak bola Indonesia, yang selama ini kami anggap berjalan di tempat, minim prestasi," tutur tambah Gatot.

Kemudian, terkait jumlah klub yang diundang dalam surat itu, Kemenpora hanya mengundang 16 klub ISL serta sang operator kompetisi. Jumlah klub tersebut sesuai dengan rekomendasi BOPI. Maka tak ada nama Singo Edan dan Bajul Ijo. Sebelumnya, kedua klub tersebut hingga saat ini masih belum mendapatkan rekomendasi untuk turun pada kompetisi tertinggi di Indonesia.

"Sejauh ini mereka (Arema dan Persebaya) belum ada perkembangan terkait kasus dualisme dan legal mereka. Padahal mereka sudah kami berikan tambahan waktu. Sejujurnya kami juga tidak ingin mengorban seluruh kompetisi hanya karena dua klub tersebut," tambah Gatot.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement