REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Para pemimpin dunia dan global telah menawarkan bantuan darurat pada Nepal karena pemerintah masih bergulat dengan skala bencana besar. Dilansir dari BBC pada Ahad (26/4), akses ke daerah bencana sulit karena internet dan komunikasi telpo seluler tidak menentu. Ditambah lagi banyak jalan ditutup karena rusak akibat gempa.
AS, Cina, Pakistan, hingga Uni Eropa telah menjanjikan bantuan. Kedubes AS di Nepal telah berjanji memberika bantuan awal sebesar satu juta dolar.
Badan Pembangunan Internasional AS juga telah mengirimkan tim SAR ke wilayah perkotaan. "Kami bekerjasama dengan pemerintahan Nepal untuk memberikan bantuan dan dukungan," ujar Menteri Luar Negeri John Kerry.
Pemerintah Cina telah mengirimkan 62 anggota SAR untuk membantu evakuasi korban gempa. Sejumlah badan amal internasional seperti Palang Merah, Oxfam, Doctors Without Borders dan Christian Aid juga mengriim tim ke daerah yang terkena gempa.
Eropa, Inggris, Jerman, Spanyol dan Norwegia berjanji megirimkan bantuan 3,9 miliar dollar untuk korban gempa Nepal. Menteri Pembangunan Internasional Inggris Justine Greening mengatakan bantuan prioritas diberikan pada orang yang terebak dan terluka. Segera mungkin harus tersedia tempat tinggal dan perlindungan bagi mereka yang telah kehilangan rumah.
Direktur Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Asia Pasifik Jagan Chapagain mengatakan mereka mengkhawatirkan nasib warga desa dekat pusat gempa sekitar 80 kilometer dari Kathmandu. "Kami belum tahu lingkup kerusakan, tetapi ini adalah gempa paling dahsyat sejak 1934 yang mengancurkan Nepal dan India,"ujar dia.