Senin 27 Apr 2015 14:23 WIB

Butuh Dana Besar untuk Rekonstruksi Nepal

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Winda Destiana Putri
  Seorang petugas tengah berupaya mengevakuasi korban dari  reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa bumi di Bhaktapur, Nepal, Ahad (26/4). (Reuters/Navesh Chitrakar)
Seorang petugas tengah berupaya mengevakuasi korban dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa bumi di Bhaktapur, Nepal, Ahad (26/4). (Reuters/Navesh Chitrakar)

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Kepala Ekonomi Asia Pasifik di perusahaan riset bisnis IHS, Rajiv Biswas mengatakan, biaya rekonstruksi jangka panjang di zona gempa Nepal mencapai lebih dari lima miliar dolar atau sekitar 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Dengan standar konstruksi perumahan d Nepal yang sangat rendah, berdasarkan laporan awal dampak gempa telah menghancurkan wilayah itu," katanya dilansir Reuters.

Di wilayah ramai Kathmandu, banyak bangunan yang diratakan gempa ataupun rusak parah.

Perwira tentara Nepal, Santosh Nepal dan kelompok penyelamat bekerja sepanjang malam, Sabtu (25/4) untuk membuka reruntuhan bangunan dan mencari korban. Mereka menggunakan kapal karena buldoser tidak bisa melalui jalan-jalan sempit kota kuno itu.

Di antara bangunan yang hancur, landmark ibu kota juga hancur dalam gempa berekekuatan 7,8 Skala Richter tersebut. Bangunan setinggi 60 meter itu merupakan Dhahara Tower yang dibangun pada 1832 untuk Ratu Nepal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement