REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim 9 bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan melobi FIFA terkait kompetisi ISL 2015. Lobi itu dilakukan agar kompetisi ISL yang digulirkan di bawah tim transisi bisa diakui, sehingga prestasi klub dan pemain Indonesia juga bisa diakui oleh FIFA.

Anggota tim 9 Kemenpora, Joko Susilo mengatakan sebelum melakukan lobi langsung ke FIFA. Tim 9 akan segera menyurati FIFA. Namun, jika surat itu tidak manjur maka akan ada salah satu dari Tim 9 atau dari Kemenpora yang datang lansgung untuk berbicara dengan presiden FIFA.

"Kita akan surat FIFA dulu kalau tidak memungkinkan kita akan datangi FIFA langsung," ujarnya kepada ROL, Senin (27/4).

Namun, bisa jadi lobi itu akan dititipkan ke duta besar Indonesia di Zurich. Kemenpora akan menjelaskan situasi dan menyampaikannya ke FIFA agar kompetisi yang dijalankan di bawa naungan tim transisi diakui induk sepakbola dunia itu.

Bukan sekedar pengakuan saja. Langkah ini diambil tim 9 kemenpora untuk memperjelas posisi kemenpora tidak sebagai pengintervensi sepakbola. Namun, kemenpora mempunyai posisi untuk memperbaiki sepakbola Indonesia berdasarkan aturan FIFA dan AFC.

Joko Susilo yakin dengan FIFA akan merestui kompetisi yang digulirkan tim transisi dengan opertor PT Liga. Sehingga klub, tim nasional Indonesia dan pemain mendapatkan tempat di FIFA.

"Kita akan jelaskan ke duta besar di Zurich situasi terkini sepakbola Indonesia untuk lobi FIFA terkait kisruh ini," tandasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika