REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi tetap pada keputusannya membekukan PSSI. Meskipun klub-klub Indonesia Super League (ISL) menginginkan pemerintah mengakui kepengurusan baru PSSI.
"Sikap pemerintah soal PSSI jelas, tetap dengan keputusan menjatuhkan sanksi administratif terhadap pengurus PSSI dan kegiatan-kegiatannya," kata Imam saat menggelar pertemuan dengan klub-klub ISL di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (27/4).
Imam mengatakan persoalan surat keputusan pembekuan PSSI sudah masuk ke Pengadilan Tata Usaha Negara untuk diuji keabsahannya, sehingga keputusan selanjutnya bergantung pada putusan di meja hijau.
Untuk itu Imam meminta para klub yang mendukung PSSI menghormati langkah hukum yang diambil oleh organisasi sepak bola Tanah Air tersebut untuk menunggu keputusan hukum di PTUN.
"Soal PSSI sekarang telah masuk ke ranah hukum. Pemerintah sudah di PTUN-kan oleh PSSI. Kami hormati jalan hukum yang diambil PSSI, maka klub harus pula menghormati jalan hukum yang diambil PSSI. Biarkan hukum yang memutuskan," kata Imam.
Pernyataan Menpora tersebut menanggapi keinginan klub peserta ISL yang meminta kepengurusan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti diakui dan menolak menjalankan kompetisi di bawah naungan Tim Transisi sementara PSSI dibekukan.
"Kami harus tetap berada di bawah PSSI. Kalau di bawah naungan Tim Transisi kami tolak," kata perwakilan klub ISL Aidil Fitri.
"Yang jelas pada pertemuan tadi Menpora meminta kompetisi tetap berjalan. Tapi kami meminta PSSI di bawah pimpinan saudara La Nyalla Mattalitti diakui," ujar Aidil.