Selasa 28 Apr 2015 13:17 WIB

Tak Ada Wanita yang Suka Jadi PSK

Rep: C93/ Red: Ilham
Pekerja Seks Komersial (ilustrasi)
Foto: huffingtonpost.com
Pekerja Seks Komersial (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Sosial, Imam B. Prasodjo mengungkapkan, permasalahan Pekerja Seks Komersial (PSK) bukanlah permasalahan yang berdiri sendiri. Sebab, sebagian besar PSK selalu berkaitan dengan mucikari dan pelanggan.

 

“Tidak mungkin ada PSK yang berdiri sendiri. Pasti ada koordinator atau managernya lah. Ya mucikari itu,” kata pria kelahiran Purwokerto kepada Republika, Selasa (28/04).

 

Menurutnya, para penjaja diri itu sebenarnya tidak menyukai pekerjaannya. Mereka melakukan itu karena terjebak pada lingkaran mucikari dan pelanggan. Bahkan, tak jarang dari mereka yang diiming-imingi pekerjaan tetapi malah dijadikan PSK.

 

“Siapa sih yang suka dengan pekerjaan seperti itu? Dengan resiko yang tinggi, belum lagi kan itu bukan pekerjaan terhormat yang membuat nyaman,” tambah Dia.

 

Karena itu, lanjut Ia, harus dicari jalan keluar yang tepat untuk memutus lingkaran tersebut. Salah satunya adalah harus dipikirkan bagaimana caranya melepaskan PSK-PSK tersebut dari jeratan mucikari, tanpa resiko yang bisa membahayakan mereka.

Isu PSK mulai ramai kembali setelah adanya korban dari porstitusi online. Isu itu semakin panas dengan munculnya rencana Gubernur DKI, Basuki Tjajah Purnama yang ingin membuat lokalisasi dan sertifikat PSK.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement