REPUBLIKA.CO.ID, Kathmandu – Korban gempa Nepal masih terdampar dan menunggu bantuan baik di desa-desa terpencil atau pun di kota-kota. Sementara, bantuan baru tiba pada hari Selasa (28/04) atau 4 hari setelah gempa dahsyat menghancurkan berbagai bangunan serta jalan, dan menewaskan lebih dari 4.600 orang.
Pemerintah setempat belum mendata skala penuh total kerusakan akibat gempa berkekuatan 7,9 sekala richter tersebut. Sebab, masih banyak daerah yang sulit dijangkau meski pun pasokan bantuan dan relawan terus berdatangan dari seluruh dunia.
Perdana Menteri Sushil Koirala mengungkapkan, korban tewas bisa mencapai 10 ribu jiwa. Itu mengingat informasi tentang kerusakan dan korban di desa-desa yang jauh belum diketahui pemerintah.
“Kita (Pemerintah) melakukan semua yang kita bisa baik dalam penyelamatan atau pun pemberian bantuan. Ini adalah tantangan dan masa yang sangat sulit bagi Nepal,"kata Koirala dikutip dari reuters.
Korban saat ini, lanjut dia, bisa melampaui korban meninggal pada gempa 1934 yang mencapai 8.500 jiwa. Bencana tersebut mengguncang negara-negara di bagian Himalaya.