Rabu 29 Apr 2015 13:48 WIB

Indonesia Alami Masa Buruk Hubungan Diplomasi

Rep: Agus Raharjo/ Red: Esthi Maharani
Hukuman Mati..(ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Hukuman Mati..(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca eksekusi terpidana mati kasus narkoba, Indonesia mengalami masa buruk hubungan dengan beberapa negara. Akibat eksekusi mati itu, beberapa negara sudah menunjukkan kemarahannya karena warga negaranya dieksekusi.

Misalnya Perdana Menteri Australia, Tonny Abbot yang menegaskan akan segera menarik duta besarnya untuk kembali ke negeri Kangguru. Diprediksi, reaksi serupa akan ditunjukkan pada negara lain yang warganya dieksekusi oleh pemerintah Indonesia.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya mengatakan seluruh warga Indonesia harus mendukung pemerintah atas reaksi keras yang ditunjukkan oleh negara lain.

"Kita sedang memasuki fase berat dalam rangka penegakan kedaulatan hukum dan dalam rangka mendapatkan respek dari negara-negara lain," kata Tantowi, Rabu (29/4).

Tantowi menambahkan, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia memang sedang naik turun. Saat ini hubungan diplomatik dengan Australia sedang turun setelah dubes Australia dipanggil pulang dari Jakarta. Atas pemanggilan dubes itu, kata Tantowi, harus dihormati sebagai bentuk protes Australia ke Indonesia.

"Tidak perlu kita mengeluarkan statemen-statemen yang menambah perih dan duka mereka," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement