REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto menyebut pertumbuhan agregat bank syariah di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2000-2014 melebihi bank konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator.
Agus mengatakan, pertumbuhan total aset bank syariah jika dihitung berdasarkan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 43,16 persen. Pertumbuhan ini jauh mengungguli bank konvensional yang sebesar 12,4 persen.
Pertumbuhan dana pihak ketiga pun demikian. "CAGR untuk DPK industri perbankan syariah 46 persen. Sementara bank konvensional 13 persen," kata Agus di kantor Kementerian Keuangan, Kamis (30/4).
Kalau dari segi pembiayaan, kata Agus, pertumbuhannya 43 persen Ini lebih tinggi dari bank konvensional yang sebesar 19 persen.
Meski pertumbuhan agregat lebih tinggi, bukan berarti kinerja perbankan syariah sudah memuaskan. Dari sisi aset, total aset seluruh bank-bank syariah hanya Rp 222 triliun.
"Aset-aset bank syariah kalo digabungkan hanya Rp 222 triliun. Itu berada di peringkat lima. Bahkan masih kalah dengan aset individu bank konvensional seperti BRI, Mandiri, BCA," kata dia.