REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah meminta bantuan para ulama di wilayahnya ikut berpartisipasi memberantas praktek prostitusi di Kota Industri itu.
"Tugas menjaga dan membangun kota Akhlakul Kharimah bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata, tapi perlu peran serta ulama dan juga masyarakat," kata Arief di Tangerang, Kamis (30/4).
Gencarnya pemberitaan mengenai prostitusi belakangan ini, juga menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kota Tangerang.
Ia meminta akhlakul kharimah tidak hanya menjadi sekedar tagline kota Tangerang, melainkan mampu memberikan manfaat dalam perkembangan teknologi saat ini.
Arief mengatakan teknologi saat ini memang melahirkan era sosial media. Tapi dampaknya menciptakan masyarakat yang anti sosial.
Dia berharap dengan andilnya ulama dalam menjaga nilai tersebut, akan membantu pemerintah dalam memberantas praktek prostitusi di Kota Tangerang sesuai amanat perda yang dimiliki Kota Tangerang. "Bisa dikatakan, kota Tangerang daerah pertama yang memiliki perda anti miras dan pelacuran di Indonesia." tegasnya.
Rojali dari Nahdlatul Ulama Kota Tangerang, mengatakan, akan bekerja sama dengan Pemkot Tangerang dalam membangun masyarakat yang akhlakul karimah sesuai motto kota. NU Kota Tangerang yang akan melakukan Konfercab tanggal 20 Mei mendatang pun bisa menegaskan lagi tentang Islam Rahmatan Lil `Alamin yang tanpa kekerasan dan menerima setiap perbedaan yang ada berdasarkan Alquran dan Hadits.
Serta prinsip-prinsip Tasamukh, Tawasuth, Tawazun, dan I'tidal yang selama ini digunakan dikalangan Nahdliyin.
Sehingga terciptalah Islam yang ramah, bukan radikalisme yang mengatasnamakan agama yang sedang marak saat ini.
"Harapan dari Warga Nahdliyin agar NU bisa lebih baik lagi dan bersama-sama Pemkot bisa memajukan Kota Tangerang," ujarnya.