Jumat 01 May 2015 09:55 WIB
Tokoh Perubahan 2014

Din Syamsuddin: Indonesia Butuh the Power of Dialogue

Rep: c 32/ Red: Indah Wulandari
Din Syamsudin (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Din Syamsudin (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penerima penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2014, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mempunyai visi kedepan untuk Indonesia.      

“Indonesia butuh the Power of Dialogue. Ya, bangsa ini harus rasakan kekuatan dari sebuah dialog,” kata Din, Kamis (30/4).

Alasannya, sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia butuh dialog antarbangsa dan suku agar mempunyai kesamaan pemahaman.

“Ini merupakan fenomena dunia Islam yang perlu dilakukan, terutama untuk mengakrabkan dan menyatukan perbedaan yang ada,” ungkap Din.

 

Menurutnya, dialog tersebut perlu dilakukan dalam rangka Indonesia menuju perubahan berbentuk jihad konstitusi.

“Konflik antarumat beragama di Indonesia masih banyak. Untuk perubahan yang lebih baik bukan dilakukan oleh individu tapi perubahan berjamaah,” nilai Din.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement