Jumat 01 May 2015 10:57 WIB
Peringatan Hari Buruh

Ada Tausiyah Saat May Day

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indah Wulandari
Mahasiswa dan buruh dari berbagai aliansi menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/3).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Mahasiswa dan buruh dari berbagai aliansi menggelar aksi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Ribuan buruh yang tergabung dalam konfederasi SPSI Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat memperingati May Day dengan menggelar bakti sosial dan tausiyah keagamaan.

Mereka menolak aksi turun ke jalan karena dianggap sangat merugikan masyarakat. "Selama ini, aksi kami selalu membuat macet lalu lintas serta meresahkan masyarakat," ujar perwakilan buruh dari PUK RTMM SPSI PT Indofood CBP KM 13 Purwakarta Muhammad Uding, Jumat (1/5).

Adapun tausiyah yang menghadirkan kiai asal Jawa Barat Jujun Junaedi mengambil tema tentang bersyukur.

Uding mengatakan, sudah dua tahun terakhir buruh dari SPSI tidak berteriak-teriak turun ke jalan pada hari buruh ini. Sebab, bila buruh turun ke jalan, maka masyarakat yang merugi.

Karena itu, buruh SPSI di Purwakarta menggelar kegiatan bakti sosial, donor darah, dan santunan pada anak yatim atau janda dari mantan karyawan PT Indofood.

Tahun ini upah minimum kabupaten (UMK) buruh di Purwakarta lumayan tinggi.

Untuk sektor manufaktur, otomotif, dan industri makanan mencapai Rp 3,4 juta. Adapun upah terendah, yakni untuk sektor garmen sekitar Rp 2,3 juta per bulan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement