Sabtu 02 May 2015 03:02 WIB
peringatan hari buruh

Drone Dipakai Pantau Pergerakan Buruh

  Kelompok buruh dari Gabungan Serikat Buruh Independen (GBSI) melakukan aksi peringatan hari buruh internasional di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (1/5). (foto: Raisan Al Farisi)
Kelompok buruh dari Gabungan Serikat Buruh Independen (GBSI) melakukan aksi peringatan hari buruh internasional di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (1/5). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya memanfaatkan drone atau kamera dengan pesawat tanpa awak untuk memantau pergerakan buruh yang berunjuk rasa memperingati Hari Buruh di sejumlah titik di Surabaya, Jumat (1/5).

"Drone sangat penting digunakan sebagai bentuk antisipasi sehingga anggota mengetahui pergerakan massa yang hendak berunjuk rasa," ujar Kasat Lantas Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Made Agus Prasetya.

Ia mengaku bersinergi dengan komunitas drone Surabaya untuk membantu memastikan aman dan tertibnya pelaksanaan aksi massa yang terkonsentrasi di sejumlah titik.

Sebanyak 12 drone ditempatkan di lima titik yang dianggap rawan dilewati arus kendaraan massa, yakni di Jalan Pahlawan, keluar Tol Dupak-Demak, Jalan Raya Darmo depan Kebun Binatang Surabaya, Jalan Basuki Rahmat depan pertigaan Jalan Kombes Pol M. Duryat, serta Jalan Embong Malang.

"Total personel yang kami siagakan sebanyak 24 personel untuk menempatkan drone ini," kata perwira menengah tersebut.

Selain memantau pergerakan buruh, drone juga digunakan untuk memotret situasi arus lalu lintas melalui video maupun foto sehingga nantinya polisi bisa mengambil tindakan agar tak sampai terjadi kepadatan dan mengurai kemacetan.

Cara kerjanya, lanjut dia, drone yang diterbangkan di lokasi bisa dipantau oleh operator melalui android, kemudian meneruskannya ke jajaran untuk dilakukan tindakan berikutnya.

"Kalau mengetahui kondisi lalu lintas sekitar, polisi bisa bergerak cepat mengambil tindakan, seperti pengalihan arus, atau sistem buka tutup jalan," kata mantan perwira menengah di Biro SDM Polda Jatim tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement