Jumat 01 May 2015 19:19 WIB

JK Nilai Demo Buruh Tertib

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Angga Indrawan
Penanganan Novel Baswedan. (dari kiri) Jenderal (Pol) Badrodin Haiti dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar konferensi Pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (1/5).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Penanganan Novel Baswedan. (dari kiri) Jenderal (Pol) Badrodin Haiti dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar konferensi Pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perayaan hari buruh internasional di Indonesia berjalan lebih tertib dari tahun-tahun sebelumnya. Pernyataan ini disampaikan JK usai bertemu dengan Kapolri Jenderal Badrodin memantau perayaan hari buruh internasional di Indonesia melalui CCTV di Mabes Polri.

"Perayaan 1 Mei ini benar-benar perayaan, tidak ada unjuk rasa dalam artian sweeping atau penutupan jalan dan lain lain. Semua bentuk perayaan bergembira, tentu ada juga orasi-orasi yang bersifat umum," kata Kalla di Mabes, Jakarta, Jumat (1/5).

Kalla menjelaskan, dalam kebijakan sosial pemerintah, buruh tidak hanya mendapatkan upah namun juga mendapatkan jaminan kesehatan gratis serta pendidikan gratis dari pemerintah. Saat ini, lanjut Kalla, pemerintah juga tengah fokus menyediakan lapangan kerja yang lebih luas.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri pun turut memberikan apresiasinya terhadap para buruh. Sebab, perayaan buruh tahun ini berjalan dengan lancar dan tertib.

"Perayaan May Day aman, lancar, dan tertib. Kita senang dengan hari buruh tahun ini, sebab sekarang benar-benar menjadi perayaan bagi buruh," kata Hanif di Mabes Polri.

Ia juga memberikan apresiasinya terhadap para buruh dan serikat pekerja yang dapat menggelar unjuk rasa dengan damai dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Terkait dengan tuntutan para buruh, lanjut dia, pemerintah pun berjanji akan membuka dialog dengan perwakilan para buruh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement