Ahad 03 May 2015 14:47 WIB

Tim Telusuri Jejak Tiga WNI di Himalaya

Tim bantuan kemanusiaan Indonesia bersiap diberangkatkan ke Nepal di base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4).  (Antara/Rosa Panggabean)
Tim bantuan kemanusiaan Indonesia bersiap diberangkatkan ke Nepal di base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Tim Pencarian dan Evakuasi WNI di Nepal menelusuri jejak ketiga WNI atas nama Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat yang berdasarkan informasi terakhir diketahui berada di sekitar Langtang di Pegunungan Himalaya.

Ketiga WNI yang belum diketahui keberadaannya itu dikhawatirkan terjebak dalam longsoran salju akibat gempa Nepal pada Sabtu (25/4).

Tim pencarian beranggotakan Letkol (penerbang) Indan Gilang, Kapten Ario Suseno, Kapten Santoso, Sabda Thian dari Kementerian Luar Negeri dan Benjamin Setiabudi dari Taruna Hiking Club (THC) tersebut berangkat dari landasan penerbangan lokal Bandara Tribhuvan, Kathmandu, Nepal, Ahad (3/4) sekitar pukul 06.30 waktu setempat.

Penyisiran melalui udara dilakukan berdasarkan data-data dari pihak THC, otoritas lokal dan informasi dari sesama pendaki yang dikumpulkan tim pencarian dan evakuasi di Posko Kathmandu Guest House (KGH) Thamel, Kathamandu.

Informasi pertama diperoleh dari THC yang menyebutkan ketiga WNI tiba di Kathmandu pada 19 April dan esoknya memulai pendakian.

Pada 21 April, mereka menuju Syabru Besi didampingi dua pemandu lokal dan enam tukang jasa angkut lokal. Kemudian pada 22 April, Jeroen mengirim pesan mereka berada di Hotel Lama, Nepal. Berdasarkan hasil pengolahan data penyedia layanan selular, mereka diketahui berada di Spice Nepal Private Ltd pada 23 April.

Selanjutnya, Kemenlu melakukan konfirmasi pada 2 Mei, sekitar pukul 22.30 waktu Nepal, atas informasi dari akun media sosial warga Swedia bernama Astrid Bachs yang mengatakan pernah bertemu dengan ketiga WNI dalam perjalanan ke Desa Langtang pada 23 April.

Bachs menyebutkan ketiga WNI menginap di Everest Guest House di Langtang pada 23 April. Pada 24 April, Bachs memutuskan untuk melanjutkan pendakian menuju Kyanjin Gompa, dan ketiga WNI mengatakan kepadanya akan menginap satu malam lagi karena cuaca yang kurang kondusif.

Saat terjadi gempa, Bachs telah tiba di Kyanjin Gompa dan segera turun ke Langtang. Namun sempat terhenti sekitar 500 meter sebelum mencapai desa karena terhalang longsoran salju.

Keesokan harinya atau 26 April, Bachs dan beberapa pendaki lain dijemput oleh tim evakuasi dari otoritas Nepal. Selama masa penyelamatan tersebut, Bachs tidak pernah bertemu lagi dengan ketiga WNI.

Tim pencarian melalui udara terbang selama dua jam hingga 11 ribu kaki ke arah Timur Laut Kathmandu menuju Langtang.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement