REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal memastikan tiga WNI yang melakukan pendakian di Gunung Himalaya Jeroen Hehuwat, Kadek Andana dan Alma Parahita berada di Hotel Everest saat terjadinya gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter menimpa Nepal pada pekan lalu.
"Dari hasil analisis data, informasi dan observasi udara yang dilakukan hari ini hampir dapat dipastikan bahwa tiga WNI ada di Hotel Everest saat gempa," kata Iqbal saat dihubungi Republika, Ahad (3/5).
Sehingga, lanjut Iqbal, upaya penyelamatan akan difokuskan pada lokasi tersebut. Permasalahannya, medan menuju Hotel Everest sangatlah sulit dijangkau baik melalui jalur udara maupun jalur darat lantaran adanya longsoran salju dan batu.
Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal Iwan Winataatmadja yang merupakan ketua tim pencarian evakuasi mengatakan tim akan fokus memperkuat koordinasi dengan militer Nepal untuk bantuan penyelamatan. Dengan demikian, saat ini tinggal menunggu hasil observasi Tim Land Searching yang dipimpin Krishna Djelani dari Kemenlu yang saat ini dalam perjalanan kembali ke Kathmandu.
"Diharapkan setelah tiba observasi darat dan udara dapat digabungkan dan dianalisis sebagai rujukan merencanakan langkah berikutnya," kata Iwan.
Adapun sampai saat ini masih ada enam WNI yang belum dipastikan keberadaannya pasca gempa Nepal, lima di antaranya merupakan WNI yang melakukan kunjungan ke Nepal sedangkan seorang lainnya merupakan WNI menetap di Nepal.