Senin 04 May 2015 10:38 WIB

Papua Tertinggal karena Dikuasai Belanda

Tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Nikson Aroger.
Foto: Kopassus
Tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Nikson Aroger.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Nikson Aroger menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) Kopassus ke-63 di Cijantung, Jakarta Timur pada pertengakan pekan kemarin. Dalam sambutannya, Nikson yang hadir dalam acara jamuan bersama Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo beserta para perwira Kopassus, mengisahkan tentang mengapa tanah Papua begitu tertinggal dan jauh dari beradapan dunia.

Nikson menceritakan bahwa tanah Papua telah dikuasai Belanda selama 117 tahun. Bermula dari tanggal 20 Agustus 1828, corporal Belanda memproklamasikan diri telah menguasai tanah Papua Barat. Menurut dia, Papua kaya akan kekayaan alam, untuk itu banyak yang ingin menguasainya.

Seperti, Papua Barat dikuasai oleh Belanda, Papua Timur dikuasai oleh Jerman, dan Papua Selatan dikuasai oleh Inggris. Sejak Tanah Papua dikuasai oleh Belanda, masyarakat Papua dijadikan masyarakat yang jauh dari peradaban.

"Orang Papua hidup seperti di jaman batu, tidak boleh berpendidikan, tidak boleh sekolah, tidak boleh beragama apapun, tidak boleh sejahtera, tidak boleh beradab dan itu selama 117 tahun," cerita Panglima OPM ini, dilansir laman Kopassus.

Tokoh Papua tersebut menambahkan, bahkan masyarakat Papua tidak boleh meninggalkan tanah Papua, begitu juga orang Indonesia tidak boleh masuk atau datang ke tanah Papua. "Sementara, orang Indonesia sudah maju, sudah bersekolah, beragama, sedangkan Papua belum dapat, Papua ditutup."

Dia melanjutkan, " rang Papua dihukum 117 tahun, orang Papua jadi jaman batu dan orang Papua jadi kapir karena tidak boleh beragama, dan orang Papua tidak boleh berbahasa melayu," ungkap sedih sang Panglima.

Suatu ketika, cahaya mulai menerpa Tanah Papua. Pada tanggal 17 Agustus 1945, presiden Sukarno dan wakilnya Hatta, memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Oleh kedua Proklamator itu, Papua dimasukkan ke dalam susunan proklamasi. "Kami pun mulai merdeka," kata Nikson.

Atas dasar semangat kemerdekaan ini lah, lanjut dia, orang Papua mulai bangkit dari keterpurukan. Dalam perjalanan waktu, orang Papua akhirnya mengetahui bahwa jumlah mereka lebih banyak ketimbang orang Belanda, dan orang Papua melakukan perlawanan dan menang.

Akhirnya, Belanda terusir dari tanah Papua. Tahun 1962, diserahkan tanah Papua ke Indonesia....

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement