REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA 2015 sempat menghebohkan masyarakat Indonesia karena isu kebocoran soal dan jawaban. Kebocoran tersebut disinyalir terjadi di wilayah Yogyakarta dan Nangroe Aceh Darussalam.
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Atas, Achmad Djazidie mengungkapkan Kemendikbud sudah melakukan evaluasi ihwal isu kebocoran tersebut.
“Masalah kebocoran di Yogyakarta dan Aceh sudah dicek,” ujar Djazidie kepada wartawan pada Senin (4/5).
Menurut Djazidie, Kemdikbud memang sudah melihat langsung dan evaluasi terhadap hasil UN para siswa di Yogyakarta. Menurutnya, tidak ada kemajuan nilai atas hasil yang dimiliki mereka. Artinya, tidak ada peningkatan hasil yang dramatis sehingga menandakan mereka menggunakan bocoran tersebut.
“Biasanya kalau benar-benar menggunakan bocoran, nilai mereka bisa berubah dari lima hingga sepuluh. Tapi, hasil mereka tidak mengalami peningkatan yang signifikan," katanya.
Djazidie meyakini Yogyakarta maupun Aceh tidak akan melakukan kecurangan dengan membocorkan soal dan jawaban UN. Hasil evaluasi pun diyakini mendukung hal tersebut.
Sebelumnya, kebocoran soal Ujian Nasional (UN) sempat menghebohkan masyarakat Indonesia. Tersiar kabar bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta dan Nangroe Aceh Darussalam mengalami kebocoran soal UN SMA 2015.