REPUBLIKA.CO.ID,KATHMANDU -- Sembilan orang relawan yang tergabung dalam Tim Pertama Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan Wanadri tiba di Kathmandu, Nepal, Senin (4/5) siang waktu setempat.
Sempat mengalami dua kali transit, yaitu di Kuala Lumpur (Malaysia) dan Dhaka (Bangladesh), Tim akhirnya bisa mendarat di Kathmandu, ibukota Nepal.
Dari bandara, tim langsung bertemu dengan Duta Besar RI untuk Bangladesh dan Nepal Iwan Wiranataatmadja guna mendapatkan informasi terkini mengenai pemetaan medan dan penyaluran bantuan.
“Alhamdulillah, tim sudah sampai di Kathmandu. Dijemput oleh Konjen RI. Dari Bandara kami bertemu dengan Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal. Sudah banyak info yang kami terima untuk penyusunan rencana kerja tim besok,” ungkap Ketua Tim Pertama MER-C Saleh Sudradjat via pesan singkat, Selasa (5/5).
Pada hari yang sama, iim juga melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sudah berada di Nepal mengenai daerah mana saja yang mampu terjangkau dan memungkinkan Tim Medis MER-C bekerja dengan efektif di lokasi.
Tim yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter umum, perawat bedah, logistik, SAR dan dokumentasi ini menargetkan kegiatan assessment rumah sakit yang masih bisa digunakan untuk operasi dan identifikasi korban gempa yang memerlukan tindakan operasi.
Hal ini dalam rangka mempersiapkan kedatangan Tim Kedua yang terdiri dari para ahli bedah. Selain assessment, tim pertama juga akan melakukan pengobatan dengan sistem mobile clinic untuk menjangkau wilayah gempa terpencil yang belum mendapatkan bantuan medis.