REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Dua orang warga Desa Gupit, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, selamat dari bahaya maut. Wagiyem (60) dan cucunya Suroso (13) berada dalam rumah, saat terjadi bencana tebing longsor, dan nyaris menghanyutkan rumah mereka dari arus Sungai Bengawan Solo.
''Saat terjadi bencana longsor, kami masih berada dalam rumah. Alhamdulillah, beruntung sekali. Biasanya, saya bersih-bersih di area longsor. Dan, saat terdengar suara bergemuruh tanah longsor, saya langsung lari menyelamatkan diri,'' kata Suroso, Rabu (6/5).
Bencana longsor tebing Sungai Bengawan Solo setinggi 15 meter terjadi, Selasa (5/5) sekitar pukul 09.30 WIB. Akibat kejadian ini, fondasi rumah Wagiyem ikut tergerus, hingga posisi rumah menjadi miring.
Kejadian sangat cepat, hanya dalam waktu lima menit tanah sudah ambrol ke dasar sungai. Bahkan, bekas kandang ternak disamping rumah Wagiyem juga hanyut terbawa hanyut tanah longsor.
''Kami begitu mendapat laporan dari warga langsung menuju lokasi, dan segera mengevakuasi rumah bersama tim SAR. Situasi agar tidak membahayakan warga,'' kata Suprapto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo.
Beberapa hari lalu, bencana banjir kembali terjadi di Kabupaten Sukoharjo. Hampir seluruh wilayah Solo sekitar arus Sungai Bengawan Solo direndam banjir. Luapan air juga merendam pemukiman warga Desa Kadokan, Desa Gadingan dan Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
Tiga desa ini, memang menjadi 'langganan' bencana banjir. Ini karena berada pada posisi cukup rendah. Sehingga saat air Sungai Bengawan Solo naik, sudah bisa dipastikan ketiga lokasi ini tergenang. Luapan air hingga mencapai ketinggian 50 Cm. Namun,genangan tidak terlalu lama dan kembali surut dalam beberapa jam.
Petugas dari BPBD Kabupaten Sukoharjo cepat menuju lokasi banjir begitu menerim laporan. Pasalnya, cuaca masih mendung, dan di wilayah hulu Sungai Bengawan Solo juga masih terjadi hujan. ''Petugas kami masih berjaga di lokasi, untuk mengantisipasi kemungkinan datanganya banjir susulan,'' tambah Suprapto.