Jumat 08 May 2015 23:07 WIB

Banyak Lulusan Diploma di Sulteng Menganggur

Red: Angga Indrawan
Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.
Foto: ANTARA
Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan lulusan diploma (I, II dan III) di Sulawesi Tengah banyak yang menjadi pengangguran hingga Februari 2015. Persentasenya, 8,71 persen dari 42.608 pengangguran di provinsi tersebut.

Kepala BPS Sulawesi Tengah, JB Priyono mengatakan, banyaknya lulusan diploma yang masih mengganggur itu disebabkan mereka masih dalam status mencari pekerjaan. "Namun ada juga yang disebabkan pilih-pilih kerja sesuai bidang keahlian," katanya, Jumat (8/5).

Sementara itu, tingkat pengangguran terbanyak kedua ditempati oleh kalangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 5,93 persen. Sementara itu, tingkat penggangguran pada kelompok lulusan perguruan tinggi juga relatif tinggi, yakni mencapai 4,41 persen.

"Sedangkan tingkat pengangguran terendah terdapat pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah, yaitu sebesar 1,70 persen," kata Priyono.