Sabtu 09 May 2015 01:50 WIB

Saluran Air di Duren Sawit 9 Tahun Tersumbat

Rep: C17/ Red: Karta Raharja Ucu
 Petugas Satpol PP membongkar bangunan yang berdiri di atas saluran air di jalan Baladewa, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).     (Republika/Prayogi)
Petugas Satpol PP membongkar bangunan yang berdiri di atas saluran air di jalan Baladewa, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Selasa (3/12). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengeluhkan banyaknya saluran air yang tidak berfungsi baik. Penyebab utama mampetnya saluran air dipicu pendangkalan karena sedimentasi dan diperparah dengan tumpukan sampah yang menyumbat.

Warga RT 16/009, Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur khawatir, jika lambat laun hal tersebut dibiarkan dapat memicu banjir saat musim penghujan nanti.

Kedatangan Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana ke lokasi guna melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menjadi peluang warga setempat untuk mengeluh dan mengadu. Sebab, sejumlah saluran air di beberapa jalan tidak berfungsi baik.

Ketua RT 16/009 Duren Sawit, Herryi (40 tahun), menjelaskan, saluran air di wilayahnya sudah tak berfungsi sejak sembilan tahun lalu. Warga sudah mengirimkan surat ke dinas terkait, namun hingga kini belum ada tanggapan dan solusi. Ia khawatir jika hal ini dibiarkan akan menjadi problem bagi warga, yakni banjir.

"Ya memang sejak terbentuknya Kanal Banjir Timur (KBT) memang wilayah kami tidak kebanjiran lagi. Namun, ya disesali adalah banyaknya saluran air yang tak berfungsi seperti ini, sama saja bohong. Kami resah karena takut memicu banjir," kata Hadi saat berbincang dengan ROL, Jumat (8/5).

Wali Kota Bambang menyatakan bakal memerintahkan Sudin Tata Air Jakarta Timur untuk menormalisasi seluruh saluran air yang tak berfungsi. Ia juga meminta agar warga turut menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke saluran air. Sebab itu akan merugikan warga sendiri.

"Saya akan minta agar Sudin Tata Air membersihkan saluran air yang tersumbat. Sebab selain menjadi sarang nyamuk juga memicu terjadi genangan saat musim hujan. Saya juga minta tolong, warga tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air," tegas Bambang.

Dihubungi terpisah, Kasudin Tata Air Jakarta Timur, Ahmad Yazied Bustomi mengaku sudah menerima surat aduan warga. Ia pun berjanji membersihkan saluran air yang tersumbat, termasuk banyaknya sedimentasi, akan dikeruk.

"Kita lagi menunggu anggaran, kalau sudah turun pasti semua akan dibersihkan. Kita akan benahkan tempat tersebut sesuai permintaan warga," kata Yazied, Jumat malam.

Selain masalah saluran air, warga sekitar juga mengeluhkan keberadaan tiga rumah kosong. Sebab, rumah kosong itu sering dijadikan tempat bermain judi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement