Senin 11 May 2015 15:57 WIB

Syarief Hasan: Kaukus Penyelamat Pembohong

Rep: Andi Nurroni/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan (tengah).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Partai Demokrat (PD) mengklarifikasi protes yang diajukan sekelompok kader yang membentuk Kaukus Penyelamat Partai Demokrat, yang mengklaim mewakili 161 ketua DPC Demokrat se-Indonesia. Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan, kelompok tersebut telah melakukan pembohongan.

Menurut Syarief, ketua DPC yang terimbas restrukturisasi berjumlah 89 orang, bukan 161 seperti yang disampaikan. "Penyebab restrukturisasi dan penunjukan plt bermacam-macam. Ada yang mengundurkan diri, ada yang menjadi tersangka, ada yang pindah partai, ada juga karena daerahnya mengalami pemekaran," ujar Syarif di Hotel Shangri-La Surabaya, Senin (11/5).

Setelah dievaluasi kembali, menurut Syarief, dari 89 orang kader mantan ketua DPC, hanya 11 yang berhak difasilitasi. "Ke-11 itu akan difasilitasi oleh Dewan Kehormatan untuk membuka dialog," katanya merespons pertanyaan wartawan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin menyampaikan, berkaitan dengan persoalan tersebut, Ketua Umum PD Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) memintanya menjemput bola. "Saya menyediakan waktu, silakan menemui saya," ujar Amir.

Sebelumnya, sejumlah mantan Ketua DPC yang dinonaktifkan dari jabatannya mengaku diperlakukan semena-mena dan menuntut hak suara di dalam kongres. Kelompok yang mengatasnamakan Kaukus Penyelamat Partai Demokrat (KPPD) tersebut dimotori mantan ketua DPC PD Kota Pasuruan Dandy Kukuh dan mantan ketua DPC PD Nganjuk M Basuki.

Mereka menyebut pemberhentian dari posisi mereka sebagai ketua DPC tidak beralasan dan tidak prosedural. Salah satunya, karena surat pemberhentian ditandatangani Ketua Harian Syarief Hasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement