Selasa 12 May 2015 13:08 WIB

Ini Rahasia Kokohnya Tembok Cina

Rep: MG ROL 40/ Red: Hazliansyah
Tembok Cina (Great Wall)
Foto: AP Photo/Andy Wong
Tembok Cina (Great Wall)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Siapa yang tidak tahu Tembok Raksasa Cina yang membentang sepanjang 8.851 kilometer? Bangunan yang termasuk dalam keajaiban dunia tersebut sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu dan melewati beberapa dinasti.

Tembok Raksasa telah mengalami beberapa kali renovasi, dan yang terakhir dilakukan pada masa Dinasti Ming, sekitar 600 tahun yang lalu. Selama itu tidak pernah sekalipun Tembok Cina runtuh.

Fenomena tersebut kemudian menarik peneliti dan ilmuwan dari Cina untuk mencari tahu konstruksi bangunan yang digunakan sehingga Tembok Cina dapat berdiri kokoh hingga sekarang.

Dr Zhang Bingjian, seorang pakar kimia dari Universitas Zhejiang, menyimpulkan, rahasianya terletak pada bahan yang digunakan sebagai perekat campuran semen. Yang mengejutkan, ternyata campuran komponen yang ditambahkan ke dalam semen adalah ketan.

"Campuran perekat semen kuno tersebut terdiri dari semacam campuran khusus organik dan anorganik. Komponen organik, amilopektin, berasal dari bubur ketan yang ditambahkan ke dalam campuran semen," ujar Dr Zhang dalam jurnal American Chemical Society seperti dilansir dari Telegraph, Selasa (12/5).

Komponen anorganiknya adalah kalsium karbonat dan komponen organiknya adalah amilopektin yang berasal dari ketan. Amilopektin membantu menciptakan mikrostruktur padat, menjadikan Tembok Cina lebih stabil serta memiliki kekuatan mekanis yang lebih besar.

Dr Zhang mengatakan, penggunaan ketan yang merupakan bahan makanan pokok Asia Timur, merupakan salah satu inovasi tekhnis terbesar pada saat itu. Penggunaan ketan tersebut juga membantu pembangunan pagoda dan kuil pada masa itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement