REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Ahli keamanan dari Ilmu Politik Institut Nasional Tokyo, Narushige Michishita mengatakan Jepang berusaha membangun hubungan yang konstruktif dengan rival Cina.
"Tapi dapat dimengerti, cara itu mengirimkan pesan kepada pemimpin Cina, jika anda menggunakan kekuatan untuk memperluas lingkup pengaruh anda, ada batas atas apa yang dapat anda lakukan dengan negara-negara di wilayah ini," ujar dia, Selasa (12/5).
Pernyataan Michishita itu terkait latihan gabungan angkatan laut Jepang dan Filipina di Laut Cina Selatan. Ini pertama kalinya kedua negara melakukan latihan gabungan di perairan sengketa itu.
Cina mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan. Akibatnya Cina harus bersengketa dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan.
Meski tidak memiliki klaim teritorial di Laut Cina Selatan, Jepang khawatir dominasi Cina di wilayah tersebut bisa memberikan kontrol lalu lintas laut internasional. Sebagian besar perdagangan Jepang melintas di Laut Cina Selatan.