REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepak bola Indonesia disebut-sebut terancam sanksi FIFA pada 29 Mei nanti usai pembekuan PSSI oleh pemerintah beberapa waktu lalu. Entah benar atau tidak kabar tersebut, patut kita tunggu bersama. Namun dalam sejarahnya sudah terdapat sejumlah negara yang sepak bolanya terkena sanksi FIFA. Kenyataannya, sanksi tersebut tidak seseram yang dibayangkan.
Berikut ini sejumlah negara yang disanksi FIFA dengan alasan intervensi pemerintah:
1. Yunani
Yunani pernah disanksi selama empat hari oleh FIFA. Sanksi itu merupakan paling cepat yang pernah diberikan FIFA. Federasi Sepakbola Yunani (EPO) mendapatkan sanksi itu pada 3-7 Juli 2006 karena tidak mematuhi statuta FIFA. Itu membuat FIFA geram dan melarang EPO mengikuti kompetisi internasional. EPO dinilai melakukan politisasi dunia sepak bola di negara tersebut. Namun, setelah EPO melobi FIFA dan mematuhi aturan FIFA serta memperbaiki rekening olahraga yang telah diteliti parlemen Yunani, FIFA kemudian luluh. Dalam waktu empat hari FIFA mencabut sanksinya.
2. Iran
Federasi sepakbola Iran (IRIFF) terkena sanksi FIFA pada 26 November 2006. FIFA menilai IRIFF melanggar statuta soal independensi keanggotaan dan pelanggaran dalam tata cara pemilihan ketua federasi. IRIFF memaksakan Mohammed Dadgan sebagai presiden IRIFF. Padahal Mohammed Dadgan sudah menjabat di pemerintahan Iran. FIFA sebelumnya sudah memperingatkan agar pejabat pemerintah tidak masuk dalam pemilihan presiden IRIFF pada 15 November 2006, tetapi tak digubris. IRIFF dilarang bermain di laga internasional sampai akhirnya pemilihan ulang dilakukan IRIFF pada 17 Desember 2006.
3. Kuwait
FIFA menjatuhkan sanksi kepada Kuwait pada Oktober 2007. Hukuman terhadap federasi sepakbola Kuwait (KFA) diberikan karena ada intervensi pemerintah dalam proses pemilihan ketua umum dan dewan direksi. Timnas Kuwait akhirnya dilarang berpartisipasi di level internasional. Selain pada tim, sanksi itu juga diberlakukan terhadap pemain dan klub. Tetapi, sanksi akhirnya dicabut setelah pemilihan ulang ketua Umum KFA pada 9 Oktober 2007. Setelah itu pada 15 November 2007 FIFA mencabut sanksinya.
4. Ethiopia
Federasi sepakbola Ethiopia mendapatkan sanksi FIFA pada tahun 2008. Federasi sepakbola Ethipoia (EFF) disanksi karena adanya intervensi dari pemerintahan Ethiopia. EFF sempat dikeluarkan FIFA dari kualifikasi Piala Dunia 2010 setelah melakoni empat pertandingan kualifikasi. Namun sanksi itu akhirnya berakhir juga setelah EFF memilih ketua barunya. Sanksi dicabut pada November 2008 dengan catatan pengawasan dari FIFA dan konfederasi Sepakbola Afrika (CAF)
5. Peru
FIFA memberi sanksi kepada Peru pada tahun 2008. Hukuman itu dikeluarkan FIFA setelah terhadi kekisruhan antaran pemerintah dan Federasi sepakbola Peru (FPF) sejak 25 November 2008. Pemerintah Peru tak mau mengakui terpilihnya Manuel Burga sebagai presiden FPF. Perselisihan itu akhirnya membuat Peru kehilangan hak menyelenggarakan kejuaraan U-20 Amerika Selatan. Selain itu, klub-klub Peru juga dilarang untuk mengikuti turnamen Copa Libertadores. Wasit-wasit asal Peru juga dilarangan memimpin pertandingan Internasional. Setelah kisruh itu berakhir Peru sanksi FIFA yang diberikan ke Peru akhirnya dicabut pada 20 Desember 2008.
6. Irak
Kepada Irak, FIFA memberikan sanksinya pada tahun 2009. Federasi sepakbola Irak (IFA) pada 20 November 2009 bahkan dibekukan. Selain itu, hak suara IFA dalam seiap kongres FIFA dicabut. Bahkan bantuan finansial FIFA juga tak diberikan setiap tahunnya. Beberapa sanksi itu diberikan ketika IFA bentrok dengan Komite Olimpiade Irak. Sengketa itu akhirnya selesai selama setahun dan FIFA pun menarik sanksinya pada Maret 2010.
7. Nigeria
Kasus sanksi FIFA karena intervensi pemerintah juga diderita Nigeria. Salah satu negara yang sering terjun ke Piala Dunia itu dilarang bermain di level internasional. Federasi sepakbola Nigeria (NFF) disanksi pada 4 Oktober 2010 karena Komisi Olahraga Nasional Nigeria dan permintaan Menpora Nigeria meniadakan sistem degradasi di Liga Nigeria. Inilah yang dinilai FIFA melanggar aturan karena adanya intervensi. Empat hari setelah sanksi turun, pemerintah Nigeria pun meminta maaf dan FIFA mencabut sanksinya empat hari kemudian.
8. Brunei Darussalam
FIFA menghukum Brunei Darussalam pada 2009. Hukuman diberikan setelah adanya intervensi dari pemerintah. Ketika itu Sultan Brunei mendirikan manajemen baru di federasi sepak bola mereka pada Desember 2008. Selama masa hukuman, Brunei Darussalam tidak boleh berpartisipasi pada ajang internasional. Sanksi tersebut dicabut pada 30 Mei 2011.