REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Manajemen Pelita Bandung Raya (PBR) memastikan timnya tetap solid di tengah pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). "Memang pemain kami saat ini tengah dalam masa liburan. Selama di daerahnya masing-masing, komunikasi dengan mereka tetap intensif kami jalin," kata manajer PBR Makmun Adnan di Bekasi, Rabu (13/5).
Menurut dia, para penggawa tim berjuluk The Boys are Back itu telah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing dari Kota Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin (4/5). "Selain pemain, pelatih Dejan Antonic juga sudah pulang ke keluarganya di Hongkong sejak akhir pekan lalu," katanya.
Namun demikian, kata dia, komunikasi intensif tetap dijalin dengan pelatih dan para pemain tersebut sambil menunggu persepakbolaan Indonesia berjalan normal. Menurut dia, kepulangan para pemain dan pelatih ke daerahnya itu tidak dapat dihindari manajemen.
Alasannya, sesuai kontrak perjanjian antara manajemen dengan tim berakhir manakala terjadi force majeur. Saat ini, status force majeur tersebut tengah diberlakukan seiring dengan pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Sebagai dampak dari pemberlakuan status tersebut, kompetisi Liga Super Indonesia musim 2015 pun dihentikan. "Poin kontrak tersebut berlaku bagi pemain dan juga pelatih. Bila pemain diperbolehkan pulang, kenapa kami harus menahan pelatih," katanya.
Pihaknya juga membantah kabar yang menyebutkan kepulangan para pemain dan pelatih itu sebagai bentuk pembubaran tim yang kini sudah bermarkas di Kota Bekasi itu.
"Sayang sekali kalau tim dengan materi sebagus formasi PBR musim ini harus bubar begitu saja. Makanya kami tetap rajin berkomunikasi dengan pelatih dan pemain supaya bisa bergabung sewaktu-waktu begitu kepastian perihal kelanjutan kompetisi telah diketahui," katanya.