Rabu 13 May 2015 19:20 WIB

Indonesia Dalami Kasus Terdamparnya Migran Rohingya

Rep: C07/ Red: Ilham
  Ratusan imigran muslim asal Rohingya beristirahat di tempat penampungan sementara di Lhoksukon, Senin (11/5).  (Reuters//Roni Bintang)
Ratusan imigran muslim asal Rohingya beristirahat di tempat penampungan sementara di Lhoksukon, Senin (11/5). (Reuters//Roni Bintang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementrian Luar Negeri RI, Arrmantha Nasir mengatakan, sebelum terdamparnya 582 migran rohingya pada Ahad (10/5) lalu, KRI Sutanto sempat melakukan kontak dengan kapal migran rohingya di Selat Malaka.

"Dari informasi yang diterima dari TNI AL, KRI Sutanto berinteraksi saat sedang patroli di Selat Malaka," kata Tata di Kantor Kemenlu, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu (13/5).

Kapal migran tesebut memberikan sinyal tidak ingin ke Indonesia. Namun, mereka hanya ingin meminta bantuan makanan dan air bersih. "Karena di Selat Malaka ada ketentuan lintas damai, jadi KRI Sutanto memberi bantuan," jelasnya.

Saat ini, sambung Tata, TNI AL akan mencari titik koordinat pertemuan KRI Sutanto dengan kapal migran rohingya. Pencarian tersebut, karena pemerintah Indonesia ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Pemerintah Indonesia memberikan bantuan tempat penampungan dan makanan terhadap 582 imigran yang terdampar di Aceh pada Ahad lalu. Para migran saat ini juga berada di tempat yang layak dan akan dipindahkan ke tempt memadai.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir mengatakan pemerintah RI akan melakukan invetigasi penyebab terdamparnya migran rohingya di lepas pantai Aceh. "Kami akan menginvestigasi penyebanya dan koordinasi antara Kementerian dan lembaga, mungkin kita akan melibatkan IOM, itu adalah proses yang biasa," ujar Fachir

Saat ini, ribuan migran dari Myanmar dari Bangladesh mengungsi ke Aceh dan Malaysia. Mereka diselamatkan tim penyelamat menggunakan perahu. Saat ini mereka berada di tempat penampungan dan  menerima bantuan makanan juga perawatan medis.

Salah satu migran yang merupakan Muslim Rohingya, Jahangir Hussin mengatakan, penyelundup menelantarkan mereka di laut tanpa bahan bakar. Menurutnya, kapal hendak menuju Malaysia dari Thailand, namun berbelok ke Indonesia karena kehabisan bahan bakar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement