REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Militan Al-Shabab menculik 14 anggota awak sebuah kapal nelayan Iran, Rabu (13/5) waktu setempat. Para militan merebut kapal mereka yang terdampar.
Salah satu warga kota El-Dher di wilayah pesisir Somalia, Yasin Maalin mengatakan, para ekstremis menculik nelayan tersebut setelah kapal itu menepi.
Dikabarkan, kapal tersebut milik sebuah organisasi nelayan Iran yang mengalami kesalahan teknis di dekat pantai Somalia. Namun kelompok militan yang bersekutu dengan al-Qaeda itu tidak segera mengklaim penculikan.
Meski telah kehilangan beberapa pemimpin tertingginya dalam serangan udara Amerika Serikat untuk keluar dari ibu kota, al-Shabab masih memiliki kontrol atas wilayah di selatan dan tengah Somalia.
Kelompok ini melakukan pemboman dengan menargetkan pemerintah dan tempat-tempat umum yang dinilai populer dengan orang asing. Para ekstremis juga telah menyerang Kenya yang mengirim pasukannya ke Somalia untuk memerangi para militan tersebut.
Pembajakan di lepas pantai Somalia ini merupakan ancaman serius bagi industri pelayaran dunia. Namun, serangan yang dilakukan ekstremis itu telah menurun dalam beberapa tahun terakhir sejak kapal mulai membawa penjaga bersenjata.