REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI – Tim medis di Kota Benghazi melaporkan setidaknya delapan orang tewas yang tujuh diantaranya masih anak-anak akibat serangan roket yang menghantam bangunan perumahan, Kamis (14/05). Serangan roket tersebut, dikutip dari Reuters, tak lama setelah militan ISIS mengklaim melakukan serangan yang sama dua hari sebelumnya.
Selain menewaskan 8 orang, serangan tersebut juga melukai 11 warga lainnya. Meski begitu, belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas penyerangan tersebut.
Benghazi telah menjadi medan perang dalam satu tahun terakhir antara pasukan tentara yang setia kepada Khalifa Haftar, pasukan pendukung Perdana menteri yang sah Abdullah al-Thinni serta kelompok-kelompok Islam lainnya. Pertempuran ini merupakan bagian dari konflik yang meluas antara kelompok mantan pemberontak yang membantu menggulingkan Muammar Gaddafi pada tahun 2011.
Masyarakat terpaksa melarikan diri dari Tripoli ketika kelompok-kelompok berperang merebut kota dan mendirikan pemerintahan tandingan mendukung kelompok-kelompok Islam yang berbasis di Benghazi Agustus lalu. Beberapa pasukan tentara pun dinyatakan hilang tahun lalu.
Meski begitu, pelabuhan dan beberapa daerah lainnya masih dikuasai oleh gerakan Islam di bawah payung Majlis al-Shura.