REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan Kedokteran Forensik (IPJKF) RSUD Cianjur, Jabar, Ahad, akhirnya memakamkan jenazah pria tanpa identitas yang diduga pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Jenazah tanpa identitas tersebut masuk ke IPJKF RSUD Cianjur satu pekan lalu dalam kondisi sudah tidak bernyawa dengan luka memar disekujur tubuhnya.
Jenazah pria yang memiliki ciri-ciri tato abstrak di lengan sebelah kanan dan sebelah kiri terdapat tato bergambar love dengan tulis "PIPIT" dibagian tengah, rambut ikal keriting dengan tinggi badan sekitar 167 cm.
Kasi IPJKF RSUD Cianjur, J Mustazam, mengatakan, sepekan yang lalu, pihaknya menerima kiriman jenazah yang awalnya diduga sebagai korban tabrak lari karena saat diterima pihaknya, kondisi korban cukup memperihatinkan dengan luka di sejumlah bagian tubuh.
"Jenazah tersebut diantarkan mobil pengangkut ikan yang mengaku menemukan jenazah sudah terkapar di tengah jalan di wilayah Sindanglaka, Kecamatan Mande," katanya.
Setelah melakukan pemeriksaan luar jenazah, pihaknya sempat menemukan kartu identitas yang tersimpan di saku celana yang dikenakan. Namun setelah diperiksa ke alamat yang terdapat di kartu identitas itu, yang dimaksud tidak terdata di wilayah tersebut.
"Dari kartu identitas yang kita temukan berasal dari wilayah Garut, namun data yang tercantum dalam KTP tidak ada setelah kita lakukan koordinasi dengan aparat setempat," katanya.
Sebelum dimakamkan tutur dia, pihak kepolisian dari Polres Cianjur, sempat mendatangi ruang jenazah untuk mengambil sidik jari.
"Anggota polisi menyebutkan jenazah ini diduga pelaku curanmor, diperkuat dengan adanya pengakuan dari warga yang melihat korban dikejar-kejar warga hingga akhirnya mengalami kecelakaan lalu lintas di wilayah Sindanglaka," katanya.
Dia menambahkan, hingga satu pekan tidak ada pihak keluarga yang datang ke ruang jenazah, pihaknya memakamkan jenazah di areal pemakaman milik RSUD Cianjur di wilayah Kecamatan Ciranjang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika