Rabu 20 May 2015 06:39 WIB

Inilah Empat Sumber Dana Utama ISIS

Kelompok militan ISIS membawa tawanan.
Foto: AP Photo
Kelompok militan ISIS membawa tawanan.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebuah laporan RAND Corporation, organisasi nirlaba yang meneliti kebijakan publik, melaporkan keuangan kelompok ekstremis ISIS masih sangat kuat, Selasa (19/5). Keuangan ISIS tak jatuh signifikan meski sejumlah serangan udara AS konon banyak menghancurkan sejumlah aset bergerak mereka di Irak dan Suriah.

ISIS dilaporkan berdiri kokoh menancapkan keganasannya dengan nilai aset dan harta senilah 1,2 miliar dolar AS. Dari sejumlah harta kekayaan tersebut, 50 persen kekayaan ISIS berasal dari pemerasan dan pajak sejumlah kota yang dikuasainya.

"600 juta dolar AS berasal dari pemerasan," ungkap laporan RAND, dilansir New York Times, Selasa (19/5).

Sementara itu, 500 juta dolar AS berhasil diamankan ISIS dari sejumlah aktivitas merampok bank. Infrastruktur minyak, menyumbang kekayaan ISIS senilai 100 juta dolar AS.

RAND menjelaskan, serangan udara pimpinan AS yang banyak menargetkan kilang minyak ISIS, tak efektif bekerja. Sejumlah serangan dilaporkan tak membuat aset ISIS jatuh signifikan meski berdampak pada keguncangan ekonomi dalam beberapa waktu. Hancurnya sejumlah kilang minyak, dilaporkan menurunkan pemasukan ISIS sebesar 2 juta dolar per pekan.

"(namun) ISIS sekarang menghasilkan lebih dari 1 juta dolar setiap hari dari pemerasan dan pajak saja," RAND mengatakan. Bahkan, ISIS mengantongi 300 juta dolar setahun lalu, hanya dari pajak gaji pekerja pemerintah Irak di wilayah di bawah kendali ISIS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement