REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Panglima Tentara Nasional Indonesia Panglima Jenderal TNI Moeldoko mengajak mahasiswa di Provinsi Bengkulu memerangi paham Negara Islam Irak dan Suriah yang berkembang luas lewat media informasi.
"Saya minta para mahasiswa saat KKN memberikan pemahaman kepada saudara kita di desa tentang bahaya ISIS," kata Panglima di Bengkulu, Rabu (20/5).
Saat memberikan kuliah umum kepada 1.500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Bengkulu, Panglima mengatakan bahwa ISIS adalah gerakan yang berbahaya dan mengerikan sehingga perlu dihentikan dengan serius.
Ia mengimbau mahasiswa tidak terpengaruh apalagi bergabung dengan gerakan tersebut dan membantu masyarakat memahami ancaman dan bahaya dari paham itu. "Saat ini gerakan ISIS di Indonesia baru gencar melalui media massa jadi hati-hati, jangan sampai terpengaruh," ujarnya.
Ia menambahkan teknologi informasi menjadi alat bagi ISIS untuk merekrut sejumlah orang untuk bergabung, terutama kawula muda. Karena itu, mahasiswa yang memiliki sikap kritis dan intelektualitas lebih tinggi agar memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang ISIS.
"Bagaimana mungkin orang di berbagai negara, termasuk warga Australia bisa dibujuk bergabung ke ISIS, jelas itu karena peran media informasi," kata dia.
Karena itu, ia mengingatkan para mahasiswa agar terus waspada tentang ancaman ISIS sebab apa yang disebarkan dan dilakukan kelompok itu bukan ajaran Islam.
Selain membahas tentang ancaman ISIS, kuliah umum yang berlangsung satu jam itu juga membahas tentang ancaman stabilitas keamanan, politik dan ekonomi yang dihadapi Indonesia.
Kunjungan kerja Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko ke Bengkulu berlangsung dua hari (19-20/5) dan akan berlanjut ke wilayah Provinsi Sumatera Barat.